Maria Fitri R Togatorop – Ikkon Songon Dia
Ikkon Songon Dia Ikkon songon dia tu, hu dohot itomu Na so marpanggabean, holan dohot tiangku Dang tarbarita ni roha, dang tarbarita ho ma Ikkon songon dia tu, na so marpanggabean Marsahaoli ho, tu hata simalungun Martarida ho, tu roha sude Marsahaoli ho, tu hata simalungun Tong pasupasu ho, tu roha sude Ikkon songon dia tu, hu ratap dohot tangis Na so marpanggabean, holan dohot tiangku Dang tarbarita ni roha, dang tarbarita ho ma Ikkon songon dia tu, na so marpanggabean Marsahaoli ho, tu hata simalungun Martarida ho, tu roha sude Marsahaoli ho, tu hata simalungun Tong pasupasu ho, tu roha sude Ikkon songon dia tu, dongan hutana ma Na so marpanggabean, holan dohot tiangku Dang tarbarita ni roha, dang tarbarita ho ma Ikkon songon dia tu, na so marpanggabean
Makna Lagu “Ikkon Songon Dia”
Lagu “Ikkon Songon Dia” karya Maria Fitri R Togatorop merupakan sebuah karya musik yang sarat akan makna dan emosi dalam konteks budaya Batak, khususnya Simalungun. Judul lagu ini sendiri mengandung arti yang dalam, di mana “Ikkon” berarti “seperti” dan “Songon Dia” berarti “seperti dia”, yang secara keseluruhan dapat dimaknai sebagai perasaan yang memunculkan perbandingan terhadap seseorang yang sangat berarti.
Secara lirik, lagu ini mengungkapkan kesedihan dan kerinduan terhadap seseorang yang telah pergi atau tidak lagi bersama. Sang penyanyi menyatakan perasaan kehilangan yang sangat mendalam, ditandai dengan kata-kata seperti ratap, tangis, dan perasaan yang tidak tersampaikan. Selain itu, lagu ini juga mengandung pesan bahwa tidak ada yang dapat menggantikan posisi orang yang dimaksud, mengingatkan kita akan pentingnya kehadiran dan cinta yang tulus dalam kehidupan.
Lagu ini juga menggugah pendengar untuk mengingat nilai persaudaraan dan kasih sayang, hal yang sangat dihargai dalam budaya Batak. Frasa seperti “marsahaoli ho” dan “martarida ho” mengajak pendengar untuk tetap berbaik hati dan menjaga hubungan meskipun terdapat kesedihan dan perpisahan. Dengan begitu, lagu ini tidak hanya sekedar ungkapan duka, tetapi juga seruan agar kita tetap berpegang pada nilai-nilai kemanusiaan dan kebaikan di tengah kesulitan.
Melodi dan nuansa lagu yang lembut juga memperkuat suasana hati yang ingin disampaikan, membawa pendengar masuk ke dalam pengalaman emosional yang sangat personal dan universal, yaitu rasa kehilangan, harapan, serta penerimaan atas keadaan. Dengan bahasa Simalungun yang asli, Maria Fitri berhasil menjaga keaslian dan kekayaan budaya lokal sekaligus menyentuh hati banyak orang.
Asal Usul Lagu dan Biodata Penyanyi
Lagu “Ikkon Songon Dia” berasal dari daerah Simalungun, salah satu suku Batak di Sumatera Utara, Indonesia. Lagu ini merupakan bagian dari kekayaan musik tradisional yang terus dirawat dan dikembangkan melalui karya-karya kontemporer seperti yang dibawakan oleh Maria Fitri R Togatorop.
Maria Fitri R Togatorop adalah seorang penyanyi asal Simalungun yang dikenal luas melalui lagu-lagu berbahasa daerah yang kental dengan nilai budaya Batak. Dia memiliki fanbase yang cukup besar di kalangan masyarakat Batak dan pecinta musik tradisional Indonesia. Maria dikenal karena suaranya yang merdu dan kemampuan menyampaikan emosi melalui lagu-lagu yang dibawakannya, khususnya lagu-lagu daerah Simalungun yang jarang diekspos ke panggung yang lebih luas.
Berkat dedikasi dan usahanya dalam mempopulerkan musik tradisional daerahnya, Maria Fitri telah menjadi sosok penting dalam pelestarian budaya Batak Simalungun. Karya-karyanya tidak hanya menghibur, tetapi juga edukatif, membantu generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya asli mereka.


![Lirik Lagu: Taufiq Sondang — Pitih Sarik Cinto Baulah - Catatan: Judul asli dan penyanyi merujuk pada video resmi “Taufiq Sondang - Pitih Sarik Cinto Baulah (Official Music Video)”.[5]](https://kepolirik.com/wp-content/uploads/2025/08/f5d736bb-bc5f-47e2-8ad5-38340389e526-2025-08-12T005526.358Z-300x169.jpg)
![Lirik Lagu Lineker Situmorang – O Ito Hasian Penjelasan: - **"Lirik Lagu"** ditempatkan di depan judul, sesuai permintaan. - **Nama penyanyi** dan **judul lagu** dipisahkan dengan tanda pisah (–), mengikuti format umum penulisan judul lagu di Indonesia[7].](https://kepolirik.com/wp-content/uploads/2025/08/bae5cd46-f391-486d-abb7-58252031413f-2025-08-11T005516.987Z-300x169.jpg)


Leave a Comment